Program Studi Manajemen Sumber Daya Perairan (MSP), Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin sukses menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Desa Topejawa, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Kegiatan PKM yang bertemakan “Pengolahan Limbah Rumah Tangga Melalui Pemanfaatan Minyak Jelantah menjadi Produk Lilin Ramah Lingkungan di Masyarakat Pesisir Topejawa” ini diadakan pada Minggu, 19 Oktober 2025. Tujuan utama kegiatan ini adalah memberikan edukasi dan pelatihan kepada masyarakat pesisir mengenai pengelolaan limbah rumah tangga, khususnya minyak jelantah, menjadi produk bernilai ekonomi dan ramah lingkungan.
Kegiatan PKM ini diawali dengan sambutan dari Ketua Prodi MSP, Dr. Sri Wahyuni Rahim, S.T., M.Si., yang secara lugas menekankan peran penting perguruan tinggi dalam mengadvokasi isu lingkungan di tingkat masyarakat. Beliau menyoroti bahwa salah satu langkah awal yang signifikan dalam pelestarian lingkungan adalah pemanfaatan limbah rumah tangga sehari-hari, seperti minyak jelantah. Antusiasme dan dukungan terhadap inisiatif ini sangat terlihat dari kehadiran jajaran dosen MSP serta partisipasi aktif Kepala Desa dan warga Desa Topejawa. Selanjutnya, materi inti kegiatan disampaikan oleh Lulu Athira Roesly, seorang mahasiswi MSP. Lulu terlebih dahulu sudah memiliki pengalaman pembuatan lilin pada saat magang dan KKN, di mana ide ini merupakan buah dari diskusi mendalam dengan Prof. Khusnul Yaqin selaku pembimbing dalam melihat fenomena banyaknya minyak jelantah di lokasi magang yang dibuang begitu saja. Pada sesi praktik di kegiatan PKM ini, ia memandu warga desa membuat lilin aromaterapi dari minyak jelantah, menjelaskan setiap tahap secara rinci. Penekanan diberikan pada penggunaan alat dan bahan yang sederhana serta mudah didapatkan di lingkungan sekitar, menjadikan praktik ini sangat relevan dan aplikatif untuk dikembangkan dalam skala rumahan hingga industri kecil.
Selain transfer ilmu praktis, kegiatan ini juga dirancang untuk mengukur dampak edukasi melalui pelaksanaan Pre-test dan Post-test. Langkah ini bertujuan untuk memetakan tingkat pengetahuan awal masyarakat dan secara objektif mengukur peningkatan pemahaman mereka mengenai bahaya serta potensi pemanfaatan minyak jelantah. Dengan adanya peningkatan pemahaman dan keterampilan, diharapkan inovasi ini dapat terus dikembangkan secara mandiri oleh masyarakat sebagai salah satu upaya pengelolaan limbah yang efektif dan berkelanjutan. Puncak dari seluruh rangkaian acara ini adalah sesi foto bersama, yang secara simbolis menegaskan adanya komitmen kuat dan sinergi jangka panjang antara Prodi MSP FIKP Unhas dengan masyarakat Desa Topejawa dalam menjaga kelestarian dan keberlanjutan lingkungan pesisir.